Wednesday 23 November 2011

Macam - Macam Tempat Untuk Injeksi atau Suntik

 Selamat pagi, siang..dst... Suntik inilah yang sering dirasakan sesorang kalau sakit dan tempatnya pun tidak selalu di bokong atau bahasa kerennya pantat, semua itu tergantung dengan efek yang diingkinkan, tujuan yang diinginkan dan jenis obat yang digunakan (agak ribet memang) untuk itu mantri pencenk akan membahasnya sedikit disini  ... langsung saja ke TKP...
 
  1. Subkutan (hipodermal) (bawah kulit). injeksi di bawah kulit dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarut baik dalam air atau minyak. Efeknya tidak secepat injeksi intramuskuler atau intravena. Mudah dilakukan sendiri, misalnya insulin pada pasien penyakit gula.
  2. Intrakutan (di dalam kulit): absorpsi sangat lambat, misalnya injeksi tuberkulin dari Mantoux .
  3. Intramuskuler (im). Dengan injeksi di dalam otot, obat yang terlarut bekerja dalam waktu 10-30 menit. Guna memperlambat resorpsi dengan maksud memperpanjang kerja obat, sering kali digunakan larutan atau suspensi dalam minyak, misalnya suspensi penisilin dan hormon kelamin. Tempat injeksi umumnya dipilih pada otot bokong yang tidak memiliki banyak pembuluh dan saraf.
  4. Intravena (iv). Injeksi ke dalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, yaitu waktu satu peredaran darah, obat sudah tersebar ke seluruh jaringan. Tetapi, lama kerja obat biasanya hanya singkat. Cara ini digunakan untuk mencapai pentakaran yang tepat dan dapat dipercaya, atau efek yang sangat cepat dan kuat. Tidak untuk obat yang tak larut dalam air atau menimbulkan endapan dengan protein atau butir an darah. Bahaya injeksi i.v. adalah dapat mengakibatkan terganggunya zat-zat koloida darah dengan reaksi hebat, karena dengan cara ini 'benda asing' langsung dimasukkan ke dalam sirkulasi, misalnya tekanan darah mendadak turun dan timbulnya shock. Bahaya ini lebih besar bila injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga kadar obat setempat dalam darah meningkat terlalu pesat. Oleh karena itu, setiap injeksi i.v. sebaiknya dilakukan dengan amat perlahan, antara 50 dan 70 detik lamanya.
Infus tetes intravena dengan obat sering kali dilakukan di rumah sakit pada keadaan darurat atau dengan obat yang cepat metabolisme dan ekskresinya guna mencapai kadar plasma yang tetap tinggi. Bahaya trambosis timbul bila infus dilakukan terlampau sering pada satu tempat, yaitu:
  1. Intra-arteri. Injeksi ke pembuluh nadi ada kalanya dilakukan untuk “membanjiri” suatu organ, misalnya hati, dengan obat yang sangat cepat diinaktifkan atau terikat pada jaringan, misalnya obat kanker nifrogenmustard.
  2. Intra lumbal (antara ruas tulang belakang pinggang), intraperitoneal (ke dalam ruang selaput perut), intrapleural (selaput paru-paru), intracardial (jantung) dan intra-artikuler (ke celah-celah sendi) adalah beberapa cara injeksi lainnya untuk memasukkan obat langsung ke tempat yang diinginkan.
TAMBAHAN..

implantasi subkutan. Implantasi subkutan adalah memasukkan obat yang berbentuk pellet steril (tablet silindris kecil) ke bawah kulit dengan menggunakan suatu alat khusus (trocar). Obat ini terutama digunakan untuk efek sistemis lama, misalnya hormon kelamin (estradiol dan testosteron). Akibat resorpsi yang lambat, satu pellet dapat melepaskan zat aktifnya secara teratur selama 3-5 bulan lamanya. Bahkan, dewasa ini tersedia implantasi obat anti hamil dengan lama kerja 3 tahun (implanon, Norplant).
 
Itu tadi sedikit info dari saya semoga bermanfaat... suwun...
Sumber : obat - obat penting, Drs. Tan Hoan Tja. Drs. Kirana Rahardja, 2007.
 

1 comment:

  1. follow nya dah berhasil diterima sob .... tukar koment sob .... saling kunjung ... terimakasih

    ReplyDelete